00.53

sir thomas stamford raffles

Inggris Pernah Mendirikan 3 (Tiga) Benteng Pertahanan di Bengkulu?

Inggris pernah mendirikan tiga benteng di bengkulu??!! gak percaya ?? baca ini.


Pastinya kita cuma mengetahui bahwa cuma ada 1 ( satu ) benteng yang tersisa yang merupakan peninggalan kolonial Inggris yang ada di Bengkulu bukan? Yach, Fort Marlborough atau lebih dikenal sebagai Benteng Marlborough. Berikut sejarah singkat bagaimana Inggris bisa sampai keBengkulu pada masa lampau.

Bencoolen
Berdasarkan sejarah pedagang Eropa di Banten, Bengkulu berasal dari kata “Bang Kulon” yang berarti tanah di bagian barat. Sedangkan menurut masyarakat setempat khususnya di Bengkulu, kata Bengkulu berasal dari kata “Bangka Hulu” yaitu sungai yang mengalir di wilayah tersebut (Bengkulu). Wilayah Bengkulu terletak di pantai barat Sumatera, tepatnya diantara Samudera Hindia dan Bukit Barisan dengan garis pantai yang panjang. Sedangkan penduduknya banyak tinggal di pesisir pantai. Sejak dulu, Bengkulu terkenal terkenal akan hasil alamnya, seperti : lada dan cengkeh, sehingga banyak pihak asing ( Inggris, Perancis, dan Belanda ) yang ingin menguasai daerah tersebut.

The British In West Sumatera
Pada jaman dulu di Bengkulu tidak pernah ada kerajaan setempat yang kuat, sehingga bergantung pada kerajaan tetangganya untuk memperlancar penjualan hasil alamnya, antara lain dengan kesultanan Banten. Pada masa kolonialisme Bengkulu berada dibawah pendudukan Inggris, karena Inggris ( East India Company ) tersisih dengan monopoli dagang Belanda ( VOC ) di Banten tahun 1659. Maka itu Inggris mulai mencari daerah jajahan lain di pantai Barat Sumatera yang merupakan penghasil rempah-rempah ( lada, cengkeh, dll ) yaitu Bengkulu.

Awal Kekuasaan Inggris di Bengkulu
Inggris tiba di Muara Sungai Bengkulu pada tanggal 24 Juni 1865. Setelah bernegosiasi dengan penguasa kerajaan lokal di Bengkulu pada saat itu, Inggris ( EIC ) diijinkan bermukim di daerah Muara Sungai Bengkulu dan mendirikan Fort York pada tahun 1865 itu juga. Inggris ( EIC ) sendiri menyebut wilayah Bengkulu dengan nama “Bencoolen”.
Benteng York ( Fort York )
Inggris mendirikan bangunan pertahanan/benteng yang diberi nama Fort York pada tahun 1865 yang didirikan di antara laut dan sungai Serut ( Muara Sungai Bengkulu ). Bangunan ini murni berfungsi sebagai tempat pertahanan utama Inggris ( EIC ) dalam mempertahankan daerah penghasil rempah-rempahnya dari serangan Belanda dan Perancis.
Pada masa selanjutnya karena Fort York ini didirikan di dekat sungai dan rawa mangrove yang tidak sehat dan menyebabkan wabah malaria, maka Fort York ini dipindahkan ke daerah tepi pantai barat yang strategis yang kemudian terkenal sebagai Fort Marlborough.
Benteng Marlborough ( Fort Marlborough )

Fort Marlborough
Pembangunan benteng Marlborough dilakukan tahun 1714 sampai dengan tahun 1719 pada masa pemerintahan Gubernur Jenderal ( Inggris ) yang dijabat oleh Joseph Collet. Benteng Marlborough ini berdiri kokoh di tepian Samudra Hindia di atas bukit dengan ketinggian sekitar 8,5 meter di atas permukaan laut. Benteng ini mengahadap ke selatan dan memiliki luas sekitar 44.100 meter persegi. Lokasi benteng yang dikelilingi parit buatan ini seolah memunggungi Samudra Hindia. Dari atas sudut benteng inilah kita bisa menikmati pemandangan berupa hamparan laut lepas di sepanjang pantai Tapak Padri yang terhubung dengan deretan Pantai Panjang Bengkulu.

Lukisan Fort Marlborough
Benteng Marlborough merupakan benteng batu-bata. Dinding benteng cukup tebal, yakni sekitar 1,25 meter dengan material batu bata serta batu kali yang sangat kokoh. Fungsi utama dari benteng ini dibangun untuk pertahanan dari serangan musuh kala itu. Pintu benteng terbuat dari besi tebal yang dilengkapi jeruji besi. Jika diamati dari atas, benteng ini berdenah mirip kura-kura. Bagian badan kura-kura sebagai benteng, sedangkan bagian kepala kura-kura merupakan pintu masuk ke benteng.

Tugu Thomas Shaw
Melewati gerbang pertama, kita akan melihat 4 ( empat ) batu nisan besar. 2 ( dua ) di antaranya, tugu peringatan bagi Thomas Shaw yang meninggal pada 1704, dan deputi Gubernur Richard Watts yang meninggal pada 1705.

Tugu Richard Watts
Dua prasasti lainnya, satu di antaranya untuk menghormati Kapten Thomas Cuney, seorang perwira yang terlibat pendirian benteng.

Tugu James Cuney
Prasasti keempat diperuntukan bagi Henry Stirling pegawai sipil East India Company ( EIC ) yang meninggal pada 1744.

Tugu Henry Stirling
Di daerah lingkaran benteng, dekat gerbang luar, terdapat tiga makam. Pertama, makam Residen Thomas Parr yang mati dibunuh pada 23 Desember 1807. Di sebelahnya dimakamkan pegawainya, Charles Murray, yang berusaha menyelamatkan Thomas Parr, namun terluka dan meninggal. Sedangkan makam yang satunya lagi tidak dikenal.

Makam di dalam Benteng Marlborough
Fort Marlborough ini dihuni oleh pegawai sipil dan tentara Inggris. Dalam catatan British LibraryOriental and India Office Collections tahun 1792 terdapat 90 orang pegawai sipil dan militer yang tinggal dan bekerja di benteng ini.

Lukisan Kapten John MacDonald di Fort Marlborough
Para petinggi atau perwira senior tinggal dalam lingkungan benteng bersama keluarga. Benteng ini menyerupai hunian dalam kota kecil dengan tembok tebal disekelilingnya seperti dalam kehidupan kerajaan raja-raja jaman dulu.
Benteng Marlborough ini adalah benteng kerajaan Inggris terbesar di Asia Tenggara, juga digunakan sebagai basis militer Inggris ( EIC ) di wilayah barat Sumatera sebelum memulai agresinya ke Singapura ( Tumasik ) pada saat itu. Tetapi dengan adanya Treaty of London pada tanggal 17 Maret 1824, maka secara resmi Bengkulu termasuk benteng Marlborough berada dalam kekuasaan Belanda ( VOC ) karena ditukar dengan Singapura yang sebelumnya berada dalam kekuasaan Belanda.

Sir Thomas Stamford Raffles
Hal ini tak lepas dari pendapat Sir Thomas Stamford Raffles yang menjabat Gubernur Jenderal ( Inggris ) di Bengkulu, yang memandang bahwa Singapura dalam jangka panjang lebih strategis untuk melakukan ekspansi dagang yang dilakukan Inggris ( EIC ) di Timur jauh dan menjadikannya pusat pelabuhan bebas pada masa itu.
Benteng Anna ( Fort Anna )

Informasi tentang Benteng Anna
Benteng Anna didirikan pada tahun 1798 dipinggiran selatan sungai Selagan dan dekat dengan pantai Muko-Muko di Bengkulu Utara. Lokasi benteng ini terletak lebih kurang 276 km dari kota Bengkulu atau dengan perjalanan darat dengan kendaraan sekitar 6 jam. Menurut tulisan TC. Bagaardt pada tanggal 31 Maret 1840, benteng ini diberi nama Fort Anna, dimana Anna merupakan nama dari Keningin Anna Van England.

Lukisan Prajurit EIC di Fort Anna
Tidak banyak yang diketahui tentang Benteng Anna ini, karena hingga saat ini tidak diketahui bagaimana bentuknya (gambar denah dan konstruksi) secara pasti karena tinggal berupa puing-puing benteng dan meriam kuno saja.
Hingga saat ini di kota Bengkulu masih terdapat beberapa tugu, monumen, dan makam tuayang merupakan peninggalan masa kolonialisme Inggris ( EIC ) pada masa lampau yang masih dapat kita lihat kalau berkunjung ke kota Bengkulu.
Ini sich gara-gara mendapat ide saat Tour De Bencoolen jadi sekalian ditulis saja di blog dech! :lol:
Btw, kamu sudah pernah berkunjung ke Bengkulu belum nich? ;)





0 komentar:

calculator



I love indonesia



.............